Duka yang Terselip dalam Sukacita Wisuda Semester Ganjil 2018/2019 UKI Toraja

dok:Anti
MahakaryaNews-Sabtu/16/03/2019, Wisuda Sarjana Strata 1 (S1) Universitas Kristen Indonesia Toraja Semester  Ganjil Tahun Ajaran 2018/2019 yang diadakan di Aula Kampus 1 Makale tahun ini berjumlah 307 peserta dari 9 program studi. Pelaksanaan wisuda kali ini tidak banyak berubah dari tahun sebelumnya, namun yang tampak berbeda hanya pada tata cara pembacaan janji winisuda, yang pada sebelumnya hanya satu orang pembaca sedangkan tahun ini ada dua orang dan diapit dua bendera, yakni bendera merah putih dan bendera Universitas Kristen Indonesia Toraja. Pelaksanaan wisuda ini dinilai sukses oleh Ruben Sulle Kandapadang, SE, MM selaku Ketua Panitia. "Pelaksanaannya sukses, seperti yang kita lihat", ungkap beliau.

Peraih Nilai terbaik pada wisuda ini berasal dari Program Studi Agroteknologi, Yalmi Parente. Saat dihubungi Tim Jurnalistik UKI Toraja, Yalmi mengatakan bahwa memperoleh hal tersebut itu tidak mudah dan butuh perjuangan serta kerja keras dan juga dorongan dari orang tua, keluarga maupun sahabat tentu berperan penting didalam perolehan prestasi yang saya raih. Yalmi juga menambahkan bahwa motivasi untuk para adik-adik yang masih berjuang agar tetap semangat, serta harapannya untuk UKI Toraja semoga semakin maju dan melahirkan alumni-alumni yang cerdas, inovatif, kreatif, dan tentunya menjadi berkat untuk semua seperti motto UKI Toraja.

Kesuksesan wisuda ini yg identik dengan kebahagiaan wisudawan wisudawati ternyata menyimpan luka tersendiri bagi salah satu peserta wisudawan Yansi Rumpa' dari program studi Teknik Mesin, dimana sang ayah telah berpulang ke rumah Bapa dalam acara wisuda anaknya hari ini. Beliau sempat datang untuk menyaksikan wisuda anaknya tetapi tanpa diduga beliau mengalami gangguan kesehatan dan langsung dilarikan ke rumah sakit selang beberapa waktu beliau menghembuskn nafas terakhir, kejadian tentu menjadi dukacita yg besar bagi Yansi dan UKI Toraja. Segenap keluarga besar UKI Toraja turut berdukacita yang sedalam-dalamnya kiranya keluarga  ditinggalkan diberi penghiburan dan kekuatan dari  Tuhan. (yuli/vebry)

Komentar